Kamis, 03 Mei 2018

Pintu kita

Pintu kita kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala adalah Muhammad Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Dan pintu kita kepada Rasulullah adalah dengan Bersholawat kepadanya 🌷

- Syekh Ali Jum'ah

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

Tertipu Akan Amal

IMAM HASAN AL BASHRI (RA):
"Janganlah kamu tertipu dengan banyaknya amal ibadah yang telah kamu lakukan,karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah Allah menerima amalan kamu atau tidakJangan pula kamu merasa aman dari dosa-dosa yang kamu lakukan,karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah Allah mengampuni dosa-dosa kamu tersebut atau tidak".

AJARAN RIDHA RABI’AH ADAWIYAH


Seorang ulama salaf mengatakan, “Sungguh, apabila Allah telah membuat ketentuan di langit, maka Dia ingin agar penduduk bumi ridha dengan ketentuan-Nya tersebut.” Abu Darda juga menuturkan, “Titik puncak sebuah iman adalah sabar menghadapi apa yang Dia tetapkan dan ridha menerima takdir yang Dia tentukan.”

Sahabat Umar Bin Khattab r.a. mengatakan,”Aku nggak mau pusing dengan keadaanku di waktu pagi dan sore! Aku tak peduli, susah atau bahagia.”

Alkisah. Suatu hari Sofyan As-Tsawri berkata di dekat Rabi’ah Adawiyah, “Ya Allah, berikanlah ridha-Mu kepadaku!” Lalu, tiba-tiba Rabi’ah menegurnya, “Apa engkau tidak malu kepada Allah untuk meminta ridha-Nya, padahal engkau sendiri tidak ridha kepada-Nya.”

Maka, secara spontan, Sofyan As-Tsawri langsung menyebut, “Astagfirullah...”  Melihat kejadian ini, Ja’far Ibn Sulaiman Ad-Dhibi bertanya kepada Rabi’ah Adawiyah, “Kapan seorang hamba dikatakan ridha kepada-Nya?” Rabi’ah menjawab, “Ketika kebahagiaannya saat ditimpa musibah sama dengan kebahagiaannya saat diberi nikmat.”

( Dikutip dari Kitab Mahabbah karya Imam Al-Ghazali )

5X Sehari Mendoakan Orang Tua

*Sungguh Durhaka Anak yg Mendoakan Orangtuanya 5x sehari*
(Ustad Arifin Nugroho)

Saya pernah datang ke Kairo - Mesir.

Pada saat sholat Zhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku.

Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi.

Judul bukunya *_"Melipat gandakan keuntungan dengan berbakti kepada orangtua."_*

Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai *Adab Kepada Orangtua*.

Dimana dikatakan bahwa ,
_"Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendoakan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari."_

Saya bingung, kenapa kita sudah mendo'akan orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka ?

Saya coba balik lagi ke masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di masjid ini.

Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah masjid yang kebetulan beliau sedang mengisi kajian juga.

Selesai kajian, saya bertemu dengan beliau, dan saya bertanya, kenapa kok seorang anak yang sudah mendo'akan kedua orangtuanya 5 kali sehari, masih di katakan anak yang durhaka?

Syaikh itu kemudian meminta kepada saya untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua.

Dan saya bacakan do'a yang biasa saya baca setelah sholat.

_*"Rabighfirli waliwali dayya"*_

_"Stop."_, kata si Syaikh.
_"Ulangi lagi"._

_*"Rabighfirli waliwali dayya"*_
_"Stop, ulangi lagi."_

_*"Rabighfirli waliwali dayya"*_
_"Stop, ulangi lagi"._

Terus saya ulangi sampai sepuluh kali.

Kemudian si Syaikh bertanya kepada saya, _"Apakah kamu capek?"_
_"Tidak, Syaikh"_.
_"Apakah kamu sampai berkeringat?"_
_"Tidak, Syaikh"_.
_"Apakah kamu sampai mengeluarkan uang membaca do'a seperti yang kamu baca tadi?"_

Kembali saya jawab tidak

_"Kamu gak perlu mengeluarkan uang, kamu gak perlu mengeluarkan keringat, kamu gak perlu mengeluarkan tenaga yang besar hanya untuk membacakan do'a ampunan kepada kedua orangtuamu."_

_"Tapi kenapa kamu hanya bisa memintakan ampunan buat orangtuamu sehari semalam cuma 5 kali?"_

_"Padahal sejak kamu masih berada dalam perut ibumu, berapa banyak keringatnya yang sudah ibumu keluarkan karena beratnya menanggung kamu yang berada di perutnya?"_

_"Betapa sakitnya ibumu saat melahirkan kamu, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan kedua orangtuamu untuk membesarkan kamu?"_

_"Dan sebagai balasannya, kamu hanya bisa mendo'akan kedua orangtua mu cuma 5 kali dalam sehari semalam?"_

_"Padahal satu kali saat kamu membacakan do'a untuk kedua orangtuamu, *Rabighfirli waliwali dayya*, saat itu juga satu dosa dari orang tuamu dihapuskan ALLAH."_

_"Dan ada sebuah kisah, dimana ada seorang orangtua yang saat dia dimakamkan penuh dengan dosa, tiba-tiba, saat orangtua tersebut sedang kesusahan di alam kuburnya, ALLAH berikan keringan dan ALLAH berikan kemuliaan."_

_"Sampai2 si ahlul kubur bingung, kenapa dia di angkat derajatnya seperti ini?"_

_"Kemudian jawab malaikat, *"Ini berkat do'a anak anak mu"*._

_Masya Allah,,,_

Sekarang, apakah kita masih berat untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua kita sehari lebih dari 50 kali?

*_Renungkan lah_*🙏🙏

Siti Khadijah

*Ibu SITI KHADIJAH*
(Istri Rasulullah)

- Tak Tahan Air Mata, Banyak Yang Menangis Membaca Kisah Ibu Siti Khadijah (Istri Rasulullah) ini

- Ibu Siti Khadijah Memang Wanita Istimewa.
DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW.
Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan.

- Namun ketika wafat, tak selembar kafanpun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.

“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Ibu Siti Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur.

- Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku.
Aku malu dan takut memintanya sendiri”.

- Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai istriku Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.

- Ibu Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Rasulullah.

- Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang ada di situ.

- Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.
Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Siti Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba berhenti berkata, kemudian menangis.

- Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan.
Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.

- Rasulullah berkata di dekat jasad Siti Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu.

- Pengabdianmu kepada Islam dan dirimu sungguh luar biasa.
Allah Maha mengetahui semua amalanmu.
Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam.
Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu.
Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”

- Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.

- Siti Khadijah
Dikisahkan, suatu hari, ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.

- Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi.
Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah.
Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.

- Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya, dan diletakkan di tempat tidur.
Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.

- Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang.
Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.

“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut.
“Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang.
Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis.
Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

“Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan.
Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”.

"Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini.
Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”.

"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah.
Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”.

- Di samping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah. “Ya Allah, ya Ilahi Rabbiy, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.

- Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku.
Siapa lagi yang akan membantuku?”
“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib.
jawab ,menantu Rasullulah.....

Barakallahu fii umriik

Semoga yang like dan coment Aamiin diberkahi rejeki berlimpah dan bisa sowan makam Rasulullah dan Ibu Siti Khadijah Aamiin...

Yg mengetik aamiin n share semoga bertemu nabi di Surga aamiin...

klik BAGIKAN jika anda Islam.

FATAHA YAFTAHU

PERCAMPURAN LAKI-LAKI & PEREMPUAN DI MAQBARAH AULIYA'

pada tanggal April 19, 2018

ويوما استشاره   جماعة     من العلماء المقيمين بسورابايا الشمالية عن مسالة الاختلاط بين الجنسين غير المْحرمين ، عند زيارة الناس لمولانا امفيل فى مدفنه وغيره من الاكابر ، فقال لهم : ان تنظيم الناس رجالا ونساء عند قدومهم الى مدفن بعض الاولياء صعب لامحالة ، وان منع الاختلاط فى الاسواق والشوارع اولى من هذا التنظيم . فليعترف كـل منا ان الاختلاط حرام ، وان قصد الجنسان زيارة بعض الاولياء ، ولكن الزائرين على هذه الحالة ما زالوا رابحين فى تجارتهم ؛ لان ثواب المْحبة مازال ا كثر  بالنسبة لخسارة الاختلاط بين الجنسين . (سبيل الواقى)

pada suatu hari, Kyai Utsman Al Ishaqi ra. ditanya oleh para Ulama' yang berada di daerah Surabaya utara mengenai percampuran pria dan wanita ketika ziarah ke maqbaroh para wali, beliau menjawab : untuk menertibkan laki-laki dan perempuan saat ziaroh ke makam para wali sangatlah sulit, namun sesungguhnya dari pada yang ini lebih penting menertibkan yang di pasar saja, perlu kita akui bahwa percampuran semacam ini hukumnya haram, walaupun bertujuan ziarah kepada para Wali, akan tetapi percampuran yang terjadi saat ziarah ke makam para Wali itu masih untung ibaratkan orang yang berdagang, karena pahala mencintai Wali itu lebih besar dibanding ruginya percampuran antara laki-laki dan perempuan. (dikutip dari kitab : Sabilul Waqi)

Catatan :
- Beliau mengakui bahwa percampuran semacam itu tetap haram, beliau tidak menganggap halal terhadap sesuatu yang haram.
- hanya orang seperti Beliau yang dapat mengetahui perbandingan antara pahala dan dosa.

Menjaga Diri Akan Dua Perkara


   Imam Hujjatul Islam menyebutkan dalam kitab Ihya' saat membahas tentang menjaga diri dari angan-angan panjang dan melalaikan dekatnya ajal:

   "Jika engkau mengatakan:

    "Sesungguhnya kebanyakan kematian disebabkan oleh penyakit dan jarang sekali yang mati secara mendadak," ketahuilah bahwa kematian bisa terjadi secara tiba-tiba, seandainya engkau tidak meninggal dunia secara tiba-tiba sesungguhnya penyakit pun datangnya secara tiba-tiba, kalau engkau jatuh sakit engkau tidak dapat melakukan amal saleh yang merupakan bekal untuk akhirat."

ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ
.
[ Sabilul Iddikar Wal I'tibar Bima Yamurru Bil Insan Waa Yanqadhi Lahu Minal A'mar lil Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ]

Taubat

*السلام عليكم و رحمة الله و بركاته*

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : من تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه

Rosulullah SAW bersabda :

_“Barangsiapa yang taubat sebelum terbitnya matahari dari arah barat maka Allah terima taubatnya.”_

*(كتاب مجموع للحبيب عبد الله بن حسين بن طاهر باعلوي)*

Dengan Menyebut Nama Allah


بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله لاَ يَسُوْقُ الْخَيْرَ إِلاَّ الله.     
بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله لاَ يَصْرِفُ السُّوْءَ إِلاَّ الله.       
بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله مَاكَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ الله.
بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله.

Dengan menyebut nama Allah, apa saja yang dikehendaki oleh Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan sesuatu kebaikan melainkan Allah.
Dengan menyebut nama Allah, apa saja yang dikehendaki oleh Allah, tidak ada yang dapat mengalihkan suatu keburukan kecuali Allah.
Dengan menyebut nama Allah, apa saja yang dikehendaki oleh Allah, apa saja nikmat maka ia adalah dari Allah .
Dengan menyebut nama Allah, apa saja yang dikehendaki oleh Allah, tidak ada kekuatan melainkan dengan idzin Allah

*Kutipan dari kitab SYAWARIQUL ANWAR Karangan Almagfur lahu ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI*

Haamiim


حم,حم,حم ,حم,حم,حم,حم-حُمَّ الأَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُوْنَ (حم - تَنْزِيْلَ الْكِتَابِ مِنَ الله الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ, غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِ لاَ إِ لَهَ إِلاَّ هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيْرُ)

“Haamiim (7x). Telah ditetapkan segala perkara itu dan telah tiba pertolongan Allah. Oleh karena itu, musuh-musuh kami tidak dibantu untuk mengalahkan kami. “Haamiim. Turunnya Al-Qur’an ini dari Allah swt Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang Mengampuni dosa-dosa, Yang Menerima taubat, Yang Berat adzab-Nya dan Yang Melimpahkan Karunia-Nya, tidak ada Tuhan yang hak disembah melainkan Dia, kepada-Nyalah tempat kembali.”(QS Al-Mukmin:1-3)

*Kutipan dari kitab SYAWARIQUL ANWAR Karangan Almagfur lahu ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI*

Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Alloh swt semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw.

Pada Malam Pertama (ke 1) :

Alloh swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam ke 2 :

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh swt.

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh swt.”

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim as.

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh swt Pencipta Alam Semesta.”

Pada malam ke 9 :

Alloh swt semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada malam ke 11 :

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.

Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.”

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim as  yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.”

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.”

Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.

BERSAHABAT DENGAN SHOLAWAT

_.._

*SHOLAWAT ITU...*

Rasululloh bersabda, yang artinya :
Orang yang paling banyak memdapat perhatianku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak sholawatnya untukku.

Kita tidak tahu sholat kita, puasa kita, amal kita diterima atau tidak .. tetapi berbahagialah kalian yang banyak sholawat pada Nabi, karena sudah pasti diterima di sisi Allah dan balasan Allah bagi kalian adalah Riyadhul jannah..
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

1. SAUDARAKU...
Aku wasiatkan kepada kalian satu hal.
Dan ingatlah ini baik-baik..
"Tidak ada amalan yg cepat mendatangkan mahabbah atau rasa cinta kepada SAYYIDINA MUHAMMAD SAW. Kecuali sholawat"
Jadi, silahkan membaca sholawat apapun sebisa kalian,,
Yg paling mudah dan pendek adalah "SHOLALLAHU 'ALA MUHAMMAD"

*Hb. MUNDZIR AL MUSAWA*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

2. Sesungguhnya hati yang tidak rindu berjumpa Sayyidina Muhamnad, dan tidak tergugah untuk bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad, itu pasti hati yang terputus dari hakikat keimanan kepada baginda Nabi Muhammad, dan dari hakikat iman kepada Tuhannya Sang Nabi Muhammad.

*HABIB UMAR BIN HAFIDZ*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

3. Orang yang menyebarkan sholawat di antara umat manusia (mengingatkan orang untuk bersholawat lepada Rasululloh), ia akan menjadi orang yang paling dekat dengan Rasululloh.

*HABIB UMAR BIN HAFIDZ*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

4. Kunci segala rahasia adalah bersumber pada bacaan sholawat kepada Rasululloh.

*ABUYA AS SAYYID MUHAMMAD AL MALIKI*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

5. Sholawat itu tidak perlu guru, dan tidak dibatalkan oleh riya'. Lebih bagus lagi kalau ikhlas dan dengan rasa cinta kepada Rasululloh.
Itulah hebatnya sholawat kepada beliau.

*HABIB TAUFIQ BIN ABDUL QADIR ASSEGAF*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

6. Janganlah kalian tidur sehingga kalian bersholawat paling kurang 20x, dan jika seseorang tidur tanpa bersholawat, maka ia adalah mamusia yang rugi, karena menjadi jauh dirinya dengan Rasul.

*HABIB KADZIM BIN JA'FAR ASSEGAF*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

7. Sholawat itu melembutkan hati.

HABIB NOVAL AL BHAKHAITS BA 'ALAWY
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

8. Manusia kini banyak masalah di dalam hati, dengan bersholawat masalah itu akan hilang."

*HABIB SYECH BIN ABDUL QODIR ASSEGAF*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

9. Hidup di akhir zaman ini, jalan menuju Alloh yang selamat adalah dengan memperbanyak sholawat.

*KH. M. ZAINI ABDUL GHANI (GURU SEKUMPUL)*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

10. Jika seseorang menggabungkan antara sholawat pada Nabi SAW dan istighfar pada Alloh, maka ia akan dijamin aman.

*HABIB AHMAD MASYHUR BIN THOHA AL HADDAD*
(Guru Habib Umar bin Hafidz)
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

11. Perbanyaklah istighfar dan sholawat untuk memenuhi hajat kalian.

*KH. ABDUL HAMID (Pasuruan)*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

12. Orang yang mencintai shalawat Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallam akan makmur hidupnya, dzahir dan bathin di dunia, barzakh dan akhirat.

*HABIB MUNDZIR BIN FUAD AL MUSAWA*
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

Filosofi Buah dalam Maulid Oleh Guru Kita Romo Yai Asrori RA

Filosofi Buah Maulid Dalam Majelis Maulid Nabi SAW Yang Telah Dituntun Oleh Guru Kita Romo Yai Achmad Asrori Al Ishaqy. RA.

1. BLIMBING
Simbolisasi dari :
(a) harapan agar berkah datang kepada kita dari segala arah penjuru,
(b) rukun Islam,
(c) sholat fardlu.

2. MANGGIS
Simbolisasi akan adanya sifat jujur. Ini dilambangkan melalui jumlah "asesoris" pada kulit manggis bagian bawah, yg selalu sama dengan jumlah isi di dalamnya. Juga warna yang putih bersih pada setiap isi di dalamnya mensimbolkan akan kebersihan hati dan ketulusan niat.

3. JERUK BALI
Simbolisasi dari adanya dua sifat. Satu sisi, kekuatan atau daya tahan kulit terhadap benturan dari luar. Sisi lain, kelembutan dalam melindungi terhadap isi yang ada di dalamnya. Wa Qiila, diriwayatkan, Beliau RA. juga merestui untuk jeruk manis biasa. Diperoleh keterangan bahwa warna serta aroma jeruk yang menyegarkan, merupakan simbolisasi adanya sifat yang selalu menyenangkan orang lain. Diriwayatkan juga, bahwa buah warna dan aroma buah jeruk ini disukai oleh Rasulullah SAW.

4. PISANG
Simbolisasi :
(a) akan adanya nilai manfaat, yang terdapat pada hampir semua bagian tanaman pisang,
(b) adanya sifat lemah lembut dan kerendahan hati.

5. MELON, APEL atau NANAS
Dari sejumlah sumber, diperoleh keterangan bahwa dalam beberapa majelis yang berbeda, Mbah Yai. RA pernah menyebutkan salah satu dari 3 macam buah tsb sebagai urutan buah yg ke-5. Sehingga beberapa sumber tersebut menyimpulkan bahwa 3 buah itu sebagai alternatif, untuk bisa dipilih salah satunya. Buah melon mencerminkan adanya pribadi yang selalu "adem/dingin/cool" serta menjadikan "dingin"-nya bagi orang lain. Adapun perihal makna filosofis utk apel dan nanas, belum ditemukan adanya keterangan yang meyakinkan.

*Mohon Koreksi Jika Ada Kekurangan

Allohumma Sholli 'Ala Sayyidina Wa Maulana Muhammad...

Falsafah SAWANG SINAWANG

Renungan hidup
 
● _Aku melihat hidup orang lain begitu  nikmat,_
_Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.._

● _Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan,_
_Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.._

● _Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,_
_Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya.._

● _Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,_
_Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya".._

● _Aku melihat hidup tetanggaku beruntung,_
_Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.._

● _Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain.._
_Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku.._
_Tapi rejekiku tahu dimana diriku.._

● _Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku..._

● _Allah yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku.._

● _Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya.._

● _Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda.._

● _Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.._

● _Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.._

● _Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya.._
_Ikhtiar itu perbuatan.._
_Rejeki itu kejutan.._

● _Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak.._
_"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"..._ 

_*Semoga Bermanfaat*_

URAT BATU YANG TERUS MENYALA DI HATI

Inilah kenangan mendalam saya tentang keluasan dan kedalaman persahabatan dan strategi Beliau Hadratus Syaikh KH Achmad Asrori Al-Ishaqi ra dalam memberikan jalan yang luas, mudah, dan cepat, dalam menguatkan kecintaan masyarakat Indonesia kepada para Salafuna al-Sholihun.

Betapa tidak,  kita telah menyaksikan bagaimana para tokoh besar Indonesia, Malaysia, dan Singapore, terbukti  menerima kehangatan Beliau Guru kita. Sebut saja berapa contoh kegiatan strategis yang pernah kita alami bersama Beliau:

1.Tahlil 7 hari meninggalnya Ibu Tien Soeharto di Makam Imogiri dan Ndalem Kalitan. Siapun akan melihat betapa hangat dan santunnya Pak Harto dan putra putrinya dengan Guru kita.

2.Haflah Dzikir, Maulid, dan Tahlil di Graha Surabaya yang mempertemukan Presiden Habibie dengan Beliau.

3.Kunjungan Presiden SBY di Pondok Pesantren Al Fithrah Surabaya dalam acara pemberian bantuan kepada pondok-pondok pesantren dan lembaga keagamaan lain.

4.Kehangatan komunikasi Bapak Jenderal H. Tri Soetrisno, Wakil Presiden RI, ketika di rumah dinas Wapres membicarakan tentang adab manusia dengan Allah.

5.Kehadiran KH. Hasyim Muzadi pada beberapa kali Haul Akbar di Pondok Pesantren Al Fithrah Surabaya. Selain itu, pada saat kegiatan ziarah Wali Songo, Al Khidmah juga mengadakan Haflah Dzikir di Ponpes Mahasiswa Al-Hikam asuhan Mantan Ketua Umum PBNU itu di Jakarta.

6.Kehadiran Beliau Guru kita dalam ulang tahun Jumenengan Kenaikan Tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Jogjakarta.

7.Kehadiran Pangdam IV Diponegoro dan Gubernur Jateng Bapak Mardianto di Majlis Sholat Malam di Masjid Baiturahman Semarang.

8.Keseriusan Beliau dalam mempersiapkan dan melaksanakan Haul H. Mohammad Gobel (orangtua Rachmat Gobel, Mantan Menteri Perdagangan RI), yang akhirnya kita ketahui sebagai haul terakhir sebelum Beliau berpulang  menghadap Sang Haliq.

9.Kehadiran Prof. Dr. Mohamad Nuh DEA (mantan Rektor ITS dan Mendiknas RI), Prof. dr. Rofiq (mantan Rektor Unissula), Drs. H. Aminuddin Sanwar MM (mantan Dekan Fakultas Dakwah UIN Semarang), dan beberapa pejabat sipil dan militer dalam Deklarasi Pendirian Al Khidmah Desember 2005 di Al Fithrah Semarang. Perlu juga kita renungkan secara mendalam, mengapakah Beliau Hadratus justru meminta tokoh-tokoh akademisi memberikan kata sambutan dalam Deklarasi Al Khidmah, di saat yang sama banyak Habaib, Masyayikh, Kiai-Kiai sepuh yang juga hadir dalam sambutan tersebut. Isyarah apakah ini?

10.Masih banyak contoh lain yang tidak bisa saya ceritakan semuanya, seperti kehadiran Yang Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz dari Yaman dan Al-Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al-Jailani (cucu Syekh Abdul Qodir Al-Jilani ra) dari Makkah, dalam Haul Akbar Al Khidmah di PP Al Fitrah Surabaya. Serta sambutan yang hangat dan penghormatan Sayyid Alawi Al-Maliki dari Makkah saat berjumpa Beliau Hadratus Syaikh, dan dengan rendah hati Sayyid Alwi mengatakan, “Saya bukanlah Syekh Thoriqoh. Syekh Thoriqoh silakan berguru kepada Syekh Asrori”. Subhanallah…

Cerita ini barangkali yang mengilhami banyak orang, khususnya mengilhami para generasi muda potensial, dalam meyakini bahwa Al Khidmah suatu saat akan tumbuh menjadi organisasi besar dunia, seperti yang sudah dirintis oleh Muhammadiyah dan NU.

Cerita ini mengemuka dalam beberapa diskusi. Saya masih ingat ketika tiga bulan sebelum Munas II Al-Khidmah Indonesia di Jogjakarta, muncul pertanyaan “apa dan bagaimana sebenarnya peranan strategis  organisasi Al Khidmah dalam mwewujudkan harapan Guru kita?“.

Waktu itu ada anak muda yang nyletuk menyarankan kepada saya, “Bapak perlu membaca sejarah bagaimana Pak Karno menyiapkan Kemerdekaan RI di masa penjajahan Jepang.“ Kemudian anak muda itu juga memberikan buku sejarah kemerdekaan India dan Pakistan kepada saya.

Beberapa hari ini saya sempatkan kembali membaca buku-buku itu plus buku-buku lain, seperti perjalanan bersejarah Panglima Cheng Hoo  ke 37 negara di seluruh dunia. Rasanya saya seperti terbuai dalam perjalanan panjang di satu mobil, berdialog dengan Pak Karno, Jawaharlal Nehru, dan Panglima H. Muhammad Cheng Ho. Lalu tiba-tiba terbangun karena ada “roadblock”; dihentikan polisi untuk pemeriksaaan surat-surat kendaraan.

Saya bertanya dalam hati, sampai dimanakah perjalan kami sekarang?  Akankah umur saya akan menjumpai Haul Akbar di Manokwari Papua, Entikong Kalimantan, Vietnam, Kamboja, dan seluruh dunia?

Wallahu a’laam bis showab…

Semua menggantungkan harapan besar kepada Pengurus Al Khidmah, mulai dari Pusat sampai ke Pengurus Anak Ranting (RT/RW), juga kepada para penerus generasi muda Al Khidmah yang peduli terhadap cita-cita mulia dari Beliau Hadratus Syaikh Achmad Asrori Al-Ishaqi ra.

Marilah kita berdoa dan membantu sekuat yang bisa kita lakukan untuk mereka [Has]

Semarang, 5 November 2015

Oleh: Bung Has

Setiap Baris Makna Ayat Dari Surat Yasiin

Sekadar Perkongsian Bersama..
Surah Yaasin

Pengertian Setiap Ayat :
Ayat 1 - 9 - Untuk keselamatan diri

Ayat 9 - Orang jahat tak nampak kita terutama orang kafir.

Ayat 12 - Merupakan Jantung Yaasiin - Rasulullah s.a.w. berharap ayat ini dihafal oleh setiap mukmin dan mukminat.

Ayat 13 - 35 - Mengisahkan orang-orang yang mati syahid.

Ayat 22 - 23 - Untuk menjaga aqidah memberi hidayah kepada anak.

Ayat 29 - Sebagai amalan untuk mengelakkan diri daripada difitnah dan kejahatan mulut.

Ayat 29 - Untuk digunakan jika kita rasa orang nak fitnah atau aniaya kita.
Lebih elok selepas baca di semburkan ke muka orang tersebut.

Ayat 30 - Untuk keinsafan - Supaya dapat dipertemukan dengan Allah s.w.t. (harus sentiasa berada dihati - beramal dengannya).

Ayat 32 - Untuk menginsafkan orang lain supaya menjadi baik.
Caranya - Ingat yang segalanya datang dari Allah s.w.t, kita umat Muhammad s.a.w, kita orang Islam dll.

Ayat 33 - 35 - Elok dijadikan amalan bagi sesiapa yang suka bercucuk tanam. Tanaman akan subur.

Ayat 36 - Menerangkan yang kehidupan ataupun kejadian di dunia ini dijadikan berpasang-pasangan.
Ayat ini elok diamalkan bagi sesiapa yang belum berkahwin supaya di pertemukan jodoh.
Caranya : Baca dan berdoa, hembus dan sapu pada muka setiap pagi sebelum keluar rumah.

Ayat 37 - Adalah untuk menetapkan hati - aqidah diri sendiri... Hati yang kering akan hidup semula.

Ayat 38 - Mengisahkan yang bulan dan matahari pun sujud pada Allah s.w.t. yang satu.

Ayat 39 - Mengisahkan ilmu falak.

Ayat 40 - Merupakan kenyataan Allah s.w.t. yang satu.

Ayat 41 - Mengisahkan Nabi Noh a.s. naik kapal, elok dibaca sewaktu menaiki kenderaan.

Ayat 44 - Mengisahkan keseronokan hidup di dunia - dibaca untuk menjauhkan fitnah dalam hidup.

Ayat 45 - 48 - Merupakan kedegilan orang kafir kepada Allah s.w.t.

Ayat 49 - Menceritakan hari akhirat dan kehidupannya.
Tiupan pertama - Datang dengan tiba-tiba
Tiupan ke-dua - Hancur
Tiupan ke-tiga - Semua orang dihidupkan semula dan hadir di padang Mahsyar.

Ayat 50 - Setiap orang akan dihisab mengikut amalannya.

Ayat 58 - Merupakan salam daripada Allah. Jika rasa sakit kepala, baca dan sapukan ke kepala. Ulang sebanyak 3 kali.

Ayat 76 - Dibaca untuk mententeramkan diri dari fitnah orang. Dijadikan amalan.

Ayat 77 - Jika hati rasa sedih, sebak atau pun kecewa. Sambil pegang dan urut dada, bacalah ayat tersebut.

Ayat 78 - 79 - Dikhaskan untuk sakit urat, tulang dan badan. Untuk doa bermula daripada ayat yang bermaksud : "dia berkata, Siapakah (yang dapat) menghidupkan tulang belulang padahal telah hancur?"

Ayat 78 dan 79 - Bacalah jika sakit tulang, urat atau tulang patah.

Ayat 80 - "Katakanlah, yang akan menghidupkannya ialah yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk."

Ayat 82 - Untuk Hajat - Jika berhajat sesuatu, bacalah 100 kali. Dibaca pada air dan minum selama 40 hari.

Perlu Baca Dengan Penuh Keyakinan 👍

“Kekasihku” Muhammad SAW

As Sayidah Aminah RA berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab.

Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia”
“Apa yang engkau inginkan?”
“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai As Sayyidah Aminah, engkau sedang mengandung “Sayidil Basyar” (Pemimpin Manusia)”

Pada bulan kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Tsits”
“Apa yang engkau inginkan”
“Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai As Sayyidah Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibut Ta’wil wal Hadits” (Pemilik Ta’wil dan Hadits)”

Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Idris”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis” (Nabi Pemimpin)”.

Pada bulan keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Nuh”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibun Nashri wal Futuh” (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.

Pada bulan kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Qarib Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Hud”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bergembiralah wahai As Sayyidah Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud” (Pemilik Syafaat di Hari persaksian/ Hari kiamat)”.

Pada bulan keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Ibrohim AlKholil”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil” (Nabi SAW yang Agung)”.
Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih)”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih” (Nabi yang Elok)”.

Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran”
“Apa yang engkau inginkan”
“Kabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an” (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an)”.

Pada bulan kesembilan, yakni bulan Robi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rosulallah” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarrom wa rosulil mu’adhom” (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan)”.

As Syaikh Nawawi RA, Banten, Maulid Ibriz, hlm 17-19

Copas dari Lukman Sayyid Gade

30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM


-----------------
1. Orang yang pertama menulis
Bismillah : Nabi Sulaiman AS.
2. Orang yang pertama minum air
zamzam :
Nabi Ismail AS.
3. Orang yang pertama
berkhitan :
Nabi Ibrahim AS
4. Orang yang pertama diberikan
pakaian pada
hari qiamat :
Nabi Ibrahim AS.
5. Orang yang pertama dipanggil
oleh Allah
pada hari qiamat :
Nabi Adam AS.
6. Orang yang pertama
mengerjakan sa'i antara Safa &Marwah :
Sayyidatina Hajar
7. Orang yang pertama
dibangkitkan pada hari
qiamat :
Nabi Muhammad SAW.
8. Orang yang pertama menjadi
Khalifah Islam :
Abu Bakar As Siddiq RA.
9. Orang yang pertama
menggunakan Kalender
Hijriyyah :
Umar bin Al-Khattab
10. Orang yang pertama
meletakkan Jabatan khalifah
dalam Islam :
Hasan bin Ali RA.
11. Orang yang pertama
menyusukan Nabi Muhammad
SAW :
Thuwaibah RA.
12. Orang yang pertama syahid
dalam Islam dari kalangan lelaki :
Haris bin Abi Halah
13. Orang yang pertama syahid
dalam Islam dari kalangan
wanita :
Sumayyah binti Khabbat
14. Orang yang pertama menulis
hadis di dalam kitab /
lembaran :
Abdullah bin Amru bin Al-Ash
15. Orang yang pertama memanah
dalam perjuangan
fisabilillah :
Saad bin Abi Waqqas
16. Orang yang pertama menjadi
muazzin dan
menyerukan adzan: Bilal bin
Rabah
17. Orang yang pertama
sembahyang dengan Rasulullah
SAW :
Ali bin Abi Tholib
18. Orang yang pertama membuat
mimbar masjid Nabi
SAW :
Tamim Ad-dary
19. Orang yang pertama
menghunus
pedang dalam
perjuangan fisabilillah : Zubair
bin Al-
Awwam
20. Orang yang pertama menulis
sejarah Nabi Muhammad SAW :
Ibban bin Othman bin Affan
21. Orang yang pertama beriman
dengan Nabi
SAW :
Khadijah bt Khuwailid.
22. Orang yang pertama
menggagas usul fiqh :
Imam Syafi'i RH.
23. Orang yang pertama membina
penjara dalam Islam:
Ali bin Abi Tholib
24. Orang yang pertama menjadi
raja dalam Islam :
Muawiyah bin Abi Sufyan
25. Orang yang pertama membuat
perpustakaan umum:
Harun Ar-Rasyid
26. Orang yang pertama
mengadakan baitulmal : Umar bin Khattab
27. Orang yang pertama
menghafal Al-Qur'an setelah
Rasulullah SAW :
Ali bin Abi Tholib
28. Orang yang pertama membangun
menara di Masjidil
Haram Mekah:
Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur
29. Orang yang pertama digelar
Al-Muqry :
Mus'ab bin Umair
30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga :
Nabi Muhammad SAW.              

HAK ALLAH DI PAGI HARI

**

  *Rasulullah SyaAllah ‘alaihiwasallam bersabda*  :

“ Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya DUNIA yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah dia tidak melihat hak Allah dalam dirinya maka Allah akan menanamkan 4 (empat) penyakit dalam dirinya:
1. Kebingungan yang tiada putusnya;
2. Kesibukan yang tidak ada ujungnya;
3. Kebutuhan yang tidak terpenuhi; dan
4. Keinginan yang tidak tercapai”.

( HR. Ath Thabrani).

Maka mulailah pagi harimu dengan menjaga hak Allah terlebih dahulu, dan bersyukhur karena Dia masih memberi umur dan kesempatan untuk hidup, dengan demikian Allah akan menjaga “DUNIA” mu.

Dimulai dengan membaca doa bangun tidur:

"اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Artinya :
"Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan dibangkitkan."

Berikutnya adalah shalat sunnah sebelum subuh.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim725).

Apa yang perlu dikhawatirkan jika anda telah mendapatkan yang lebih baik dari dunia dan seisinya?

Kemudian shalat subuh berjama'ah di masjid bagi laki-laki.

“Barang siapa yang shalat subuh maka dia berada dlm jaminan Allah…” (HR. Muslim no. 163).

Apa yang anda takutkan jika Allah yang maha memiliki alam semesta ini telah menjamin hari mu?

Kemudian diikuti dzikir di pagi hari.

“Maukah kamu aku tunjukkan  perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak?” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha tinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377)

Dan apa yang perlu diresahkan jika dengan dzikir pagimu, Allah akan mengangkat derajatmu?

Dengan berdzikir maka pagi mu akan menjadi lebih indah dan berseri.

“…Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi TENANG.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Lalu tutup pagimu dengan sholat dhuha, bersedekah untuk 360 persendianmu, maka Allah akan mencukupimu hingga sore hari :

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, jangan-lah engkau tinggalkan 4 raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286),

“Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.” (HR. Ahmad, 5: 354

Betapa tenang dan damainya pagi hari jika kita mulai dengan memelihara hak Allah.

Semoga kita dijadikan hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan senantiasa mendahulukan hak-hak Allah.

Aamiin ya Robbal 'Aalamiin. Baarakallahu Fiikum.

*Semangat Pagi*

Tentang Sholawat

Tanpa ada sedikitpun maksud untuk membandingkan  |  atau menilai  |  atau menganggap bahwa Bacaan Sholawat yang "ini" lebih mulia dan lebih utama dibandingkan dengan Bacaan Sholawat yang "itu"  |  dan seterusnya  ||

Semua Bacaan Sholawat  |  itu  mulia dan utama  |  Semua Bacaan Sholawat dijamin akan sampai kepada  |  dan diterima oleh  |  dan akan berbalas berlimpah dari  |  Gusti Kanjeng Nabi Muhammad SAW  ||

Semua Bacaan Sholawat disusun oleh seorang pribadi yang pasti Agung dan Mulia  |  Seorang sosok yang tentunya telah memiliki Silah-Ruhiyyah dan "roso" tersendiri secara langsung dengan Baginda Agung Sayyidunaa Muhammad SAW  ||

Romo YAI RA telah memberi contoh atau teladan dengan amat jelas  |  Di Majlis tertentu  |  dan ini yang seringkali  |  Beliau RA memilih menggunakan "Maulid Ad Diba'i"  |  Di Majlis tertentu yang lain  |  karena mungkin dilihat di situ banyak Minal-Habaib yang hadir  |  maka Beliau RA memilih menggunakan "Maulid Habsyi" atau "Simthud-Duror"  || 

Saat Majlis itu dihadiri banyak Habaib santri dari Habib Umar bn Hafidz bn Sayyid Abubakar bn Salim RA  |  Romo YAI RA mengutus Santri Al Fithrah untuk membaca kitab Maulid yang disusun oleh Habib Umar bn Hafidz RA sendiri  ||

Sub-haana-Allaah  |  begitu terbukanya sikap Beliau RA  |  Dan itu tentu menjadi teladan atau pelajaran bagi kita semua |  dengan segala ilmu serta "sirri"-nya  ||

Hanya sekedar mengingatkan diri kami sendiri  |  juga semoga ada sedikit guna manfaat bagi yang lain  |  Bahwa kita semua - para pengikut Romo YAI RA ini  | ternyata secara lebih internal sifatnya  |  kita ini sudah diberi "bekal senjata"  |  yang istimewa dan khusus  |  dalam hal Bacaan Sholawat ini  ||

Apa itu?  |  Yakni "SHOLAWAT HUSAINIYYAH"  |  Ini merupakan "Resep" atau "formula" yang disusun sendiri - (tidak main main) - oleh Sulthonul Aulia Kanjeng Syeikh ABDUL QODIR AL JIILANI RA  |  Dan, hingga bisa sampai ke tangan kita  |  itu melalui pemberian "ijazah" secara langsung dari Romo KH AHMAD ASRORI AL ISHAQI RA  ||

Bagaimana "jalinan hubungan" antara Kanjeng Syeikh RA dengan Rasulullah Muhammad SAW ?  |  Dan juga bagaimana "jalinan hubungan" antara Romo YAI RA dengan Kanjeng Syeikh Abdul Qodir Al Jiilani RA ?  |  Rasanya tak perlu diuraikan lagi  |  Keyakinan di hati kita sendirilah yang bisa menjawab itu  ||

Pesan yang ingin kami haturkan bahwa  |  bicara soal Bacaan Sholawat  |  ternyata kita ini punya "azimat"  |  yang mana kemuliaan, keutamaan serta kehebatannya tak perlu diragukan lagi  ||  Tinggal terkembali kepada masing masing diri kita  |  Sudah masukkah bacaan itu di dalam jadwal kegiatan kesibukan keseharian kita selama dalam 24 jam setiap hari ?  ||

AllaaHhummanfa'naa
BiHhii Wa Bi BarkatiHhii
Wa Bi 'UluumiHhii
Fid-Daaroiin. Aamiiin.
Al Faatihah ... !!

SUAMI YANG MENCIUM BAU SURGA

**

*"Saya Terima NikahNya...Binti...Dengan Mas Kawin...Dibayar Tunai."*

Singkat,Padat & Jelas.

Tapi Tahukan Makna *“Perjanjian atau Ikrar”* Tersebut???
Itu Tersurat.
Tetapi...
Apa Pula Yang Tersirat???

Yang Tersirat Ialah...

ArtiNya :

*”Maka Aku Tanggung Dosa²Nya Si Dia (Perempuan Yang Ia Jadikan Isteri) Dari Ayah & IbuNya.*
*Dosa Apa Sahaja Yang Telah Dia Lakukan.*
*Dari Tidak Menutup Aurat Hingga Ia Meninggalkan Solat.*
*Semua Yang Berhubungan Dengan Si Dia (Perempuan Yang Ia Jadikan Istri).*
*Aku Tanggung & Bukan Lagi Orang TuaNya Yang Menanggung.*
*Serta Akan Aku Tanggung Semua Dosa² Calon Anak²Ku juga Secara Sedar...*
*SekiraNya Aku Gagal & Aku Lepas Tangan Dalam Menunaikan Tanggungjawab...*
*Maka...*
*Aku Fasik & Aku Tahu Bahawa Nerakalah TempatKu...*
*Kerana...*
*AkhirNya Isteri & Anak²Ku Yang Akan Menarik Aku Masuk Kedalam Neraka Jahanam & Malaikat Malik Akan Melibas Aku Hingga Pecah Hancur BadanKu.*
*Akad Nikah ini...*
*Bukan Sahaja Perjanjian Aku Dengan Si Istri & Si Ibu-bapa Isteri...*
*Tetapi...*
*Ini Adalah Perjanjian Terus Kepada ALLAH SWT.*
*Jika Aku GAGAL (Si Suami)???*
*Maka...*
*Aku Adalah Suami Yang Fasik,Ingkar & Aku Rela Masuk Neraka.*
*Aku Rela Malaikat MenyiksaKu Hingga Hancur TubuhKu”.*

(HR.Muslim)

Duhai Para Istri...
Begitu BeratNya tanggungan SuamiMu TerhadapMu.

Kerana Saat Ijab Terucap...
*Arsy Allah SWT* Bergoncang Kerana BeratNya Perjanjian Yang Dibuat OlehNya Didepan *ALLAH SWT* Dengan Disaksikan Oleh Para Malaikat & Manusia.
Maka...
Andai Sahaja Engkau Menghisap Darah & Nanah Dari Hidung SuamiMu...
Maka...
Itu pun...
Belum Cukup Untuk Menebus Semuanya..

Semoga...
Menjadi iktibar utk Yang Sudah berkahwin Mahu pun Yang Belum berkahwin.

SubhanAllah...

BeratNya Beban Yang Ditanggung Oleh Suami.
Bukankah Untuk Meringankan TanggungjawabNya Itu Bererti :
Seorang Isteri Harus Patuh Kepada Suami Dalam Menjalankan Perintah ALLAH SWT & Menjauhi LaranganNya..
Juga...
Mendidik anak-anak kamu...
Agar Mengerti Tentang Agama & Tanggungjawab.

Semoga Kita Semua Menjadi Orang² Tua Yang Dapat Memberikan Yang Terbaik Untuk Anak²  Kelak...
Dengan Agama & Cinta Kasih Sehingga Tercipta Keluarga Kecil Yang Sakinah,Mawaddah & Warahmah

JANGAN HANCURKAN DAKWAH DENGAN SIKAPMU YANG NGAWUR DAN TIDAK DEWASA

KH. Mustofa Bisri
Renungan Gus Mus (KH MUSTHOFA BISRI)
       .         

Saya kadang merasa aneh melihat saudara saya *umat Islam* yang memiliki sifat seperti anak-anak, ingin menang sendiri, mudah marah dan memaksakan kehendaknya agar orang lain sama dengan dirinya... Padahal Alquran sudah mengatakan untuk Berbuat Adil karena itu bisa mendekatkan kepada ketaqwaan.... Tapi begitulah sifat anak2 kadang tidak bisa menerima nasehat yang baik sekalipun untuk dirinya sendiri

Atheis dimusuhi karena tidak bertuhan.
Bertuhan dimusuhi karena tuhannya beda.
Tuhannya sama dimusuhi karena nabinya beda.

Nabinya sama dimusuhi karena alirannya beda.
Alirannya sama dimusuhi karena pendapatnya beda.

Pendapatnya sama dimusuhi karena partainya beda.

Partainya sama dimusuhi karena pendapatannya beda.

Apa kamu mau hidup sendirian di muka bumi untuk memuaskan nafsu keserakahan?.

Kau tahu apa yang dilakukan Sayyidul Wujud Muhammad SAW pada seorang *yahudi tua yang tiap hari meludahi & melempari kotoran padanya?* Ia jenguk dan doakan sang yahudi ketika yahudi itu sakit.

Kau tahu apa yang dilakukan Muhammad SAW pada seorang *yahudi buta yang tiada hari tanpa mencacinya?* Ia suapi setiap hari dengan tangannya sendiri yang mulia tanpa sang yahudi tahu bahwa yang menyuapinya adalah Muhammad SAW yang selalu ia caci.

Itulah Islam. _*Ber-Islamlah seperti Islam-nya Muhammad SAW, bukan Islam ala egomu*_.

Jangan sampai kau hanya ber-Islam, tapi kau kehilangan Muhammad SAW
Jangan lemahkan Islam yang kuat dengan tindakan kerdilmu.
Jangan hinakan Islam yang suci dengan perbuatan nista

SELAMAT menyambut maulid nabi MUHAMMAD SAW, smg teladan & pintu hidayah tercurah kpd kt semua
'aamiin yra

SUDAHKAH KITA PENUHI HAL INI PADA ORANG TUA KITA


**

Ada beberapa bentuk berbuat baik pada orang tua mungkin di antara kita belum memenuhinya dan patut untuk diingatkan:

1.Berbuat baik dan mengabdi pada keduanya dengan JIWA DAN HARTA selama mereka masih hidup.

2.Memenuhi janji mereka yang belum dipenuhi setelah meninggal dunia.

3.Mendo’akan mereka berdua di SETIAP WAKTU.

4.Memuliakan teman-teman dekat dari orang tua.

Dalam hadits disebutkan, bentuk berbakti yang paling baik adalah menyambung hubungan dengan teman baik dari bapaknya.

*Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata*

“Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.”
*(HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)*

Bentuk durhaka yang sederhana saja yang disebutkan oleh para ulama, coba perhatikan ungkapan di bawah ini.

“Ketika orang tuamu memandangmu (ingin berbicara padamu), engkau malah menoleh pada lainnya.”

*Disarikan dari kitab ‘Adab Al-‘Isyrah wa Dzikru Ash-Shuhbah wa Al-Ukhuwah karya Abul Barakat Badaruddin Muhammad Al-Ghazi (904 – 984 H), hlm. 73*

*Astagfirullah.....*

Beda Mencari Ilmu Zaman Dulu dan Zaman Now

💦Muhasabah

Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya.

Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan.

Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu.

Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga.

Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal. Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan.🤗

Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur2an, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

Kita telah sampai di zaman dimana bicara tanpa perlu suara, melihat tanpa perlu tatap muka dan memanggil tanpa perlu teriak.

Hingga, bicara hanya perlu ketik saja. Melihat hanya perlu klik saja. Dan memanggil hanya perlu ping saja. Social Media telah menjadi budaya, Al-Qur’an pun semakin terlupa.

Dari yang hanya melihat-lihat, sampai mereka yg beradu pendapat. Dari tingkah yang dibuat-buat, sampai yang terang-terangan maksiat. 

Hingga tak sadar jemari ini berkhianat, menulis sesuatu yg tak bermanfaat.

Hingga tak sadar mata ini berkhianat, melihat apa yang seharusnya tak boleh dilihat.

Wahai diri ingatlah !!!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat.

Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah engkau tulis.

Suatu hari nanti apapun yg kau lakukan dengan anggota badanmu akan bersaksi dihadapan Penciptanya.

Maka dapatkah kau membantahnya ? Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti.

Menjadi saksi keburukanmu di Sosial Media, saksi atas apa yang kau lihat, saksi atas apa yang kau tulis. Saksi atas segala apa yang kita lakukan di Sosial Media.

Gunakan HPmu sebagai ladang amal,
Sebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.
🙏
Barakallah Fiikum

BERKAH CINTA PADA YAI

5 tahun lalu.

Saya satu peswat dengan Alm Dr Rafiuddin (Dosen UTHM, alumni DU Jombang).

Di pintu exit SENAI INTERNASIONAL AIRPORT, saya titip salam untuk Pak Rektor UTHM.

Pagi berikutnya, dia call saya,
"Pak Has, hari ini ditunggu Pak Rektor, di rektorat".

Kurang lebih jam 12.00 saya disambut hangat oleh Prof Dato Doktor Hj Moch Nuh Dalimin, bersama para Wakil Rektor UTHM.

Apa agendanya ? Hanya dua. Mendengarkan cerita Beliau tentang KEMULIAAN AKHLAQ ROMO KH ACHMAD ASRORI AL ISHAQI R.A.

Dan Beliau pingin tahu, dan mendoakan, perkembangan Al Khidmah.

Beliau beberapa kali ke Kedinding bahkan pernah Umroh bersama Yai.

Waktu towaf, Pak Rektor terlihat kerepotan baca doa.

Ditanya oleh Yai, "Baca apa Pak Doktor ? Tau artinya ? Tidak kan !"

Kata Yai, "Allah tahu kalau Pak Doktor tidak hafal doanya tawaf. Sudahlah. Sebut saja kalimat-kalimat thoyibah yang Pak Doktor bisa".

Itu sedikit cerita beliau saat tawaf bersama Yai.

Waktu perjalanan dari Makkah ke Madinah, berhenti makan di Restoran Turki. Sudah siap makan, tiba-tiba Yai panggil 2 orang badui kumuh, di seberang jalan yang cukup jauh, diajaknya makan bersama.

Banyak sekali cerita bermakna dari Pak Rektor tentang Guru kita.

Suatu saat kita tulis berseri cerita tersebut. Pasti itu semua bukan kebetulan.

Yang ingin saya ceritakan kepada kawan-kawan, "MENGAPA TADI MALAM ADA MAJlS ZIKIR, MAULID DAN DOA BERSAMA" di rumah Pak Mantan Rektor, yang jaraknya 150 km dari Johor.

Itu semata-mata berkah cintanya Prof Dato Salimin kepada Yai.

Sebab dalam pertemuan singkat 2 hari sebelumnya, beliau menceritakan baru pulang dari Rumah Sakit mengantar istrinya yang sakit.

Spontan saya berunding dengan Pak H Joko, Pengetua Al Khidmah Johor, untuk sowan kerumahnya.

Rencana hanya berdua. Tapi setelah pamitan kawan-kawan, ternyata malah banyak yang mau ikut.

Akhirnya lebih dari 30 orang yang ikut. Bahkan majlisnya meriah, karena juga diikuti orang kampung.

Siapa yang menggerakkan kawan-kawan?
Siapa yang membuat mereka bersemangat menempuh 150 km untuk majlis dadakan?

Padahal, biasanya di undang majlis yg hanya berjarak 2 km. Alasannya bisa sepanjang 5 km

Jawabnya hanya satu: KECINTAAN PAK REKTOR KEPADA YAI.

Semoga ada hikmahnya. Semoga kita ketularan. Alfatehah

Has. Johor, 22 Desember 2017

Kelebihan Yai Rori

Dikisahkan kelebihan romo yai ahmad asrori bin muhammad usman al ishaqi ra oleh ponakan  beliau sendiri agous zainul muttaqin bin romo yai ahmad fathul arifin bin muhammad usman al ishaqi ra atau nama panggilan gus inung.gus  inung yang pada waktu itu disuruh cepat"berbaiah oleh ayahanda nya. Karna kesehatan romo yai asrori ra yang mulai menurun...gus inung cuman mengiyahkan aja ...tapi dalam hati gus inung ingin tahu kelebihan" beliau yai asrori ra sampai 3x dalam arti benarkah saya termasuk murid nya benarkah ruhani saya bersambung kepada nya. jikalau benar hati dan ruhani saya bersambung kepadanya tentu saya kirim al fatihah akan dijawab oleh 'om eri'panggilan yai asrori ra. stlah sholat magrib n wiridN lainya langsung gus inung kirim al fatihah khusus untuk beliau ra. Ga lama kemudian romo yai asrori ra nelfon kekakak nya romo yai ahmad fathul arifin ra menayakn agus inung. Dawuh ayahandanya nung" kamu dipanggil omme/ disuruh kedalem nya dipondok kedinding. langsung gus inung terseyum bil ngomong ini tanda" ...

Yang kedua juga gtu gus inung ngirim al fatihah tuk kedua kalinya dikhususkan keromo yai asrori ra ditelfon lagi oleh romo yai ra .gus inung disuruh kerumah sakit ...krna romo yai lgi dirumah .stelah nyampek rumah sakit gus inung diajak keliling" rumah sakit  bil dorong kursi roda..smbil diberi nasehah"stlah itu dikasi hp merek nokia...

Yang ketiga pas haul akbar sunan giri gus inung sengaja duduk dibelakang panggung kirim al fatihah tuk ketiga kalinya .stlah kirim al fatihah langsung romo yai ra memanggil agus inung dengan nyuruh pak imam .tpi pak bilang gda yai .tpi dawuh romo yai ra bilang ad cpet cari ...stleh dicari oleh pak imam gus inung ktemu disuruh duduk kepanggung oleh pak imam krna perintah romo yai...barulah gus yakin mantab bahwa romo yai adalah guru mursyidnya gus inung akhirnya berbaiah. pas presidan sby kpondok al fitrah kedinding...inilah sekelumit kisah keluarga ndalem semoga bermanfaat buat saya n kita semua amien...

YANG ISTIMEWA DARI AL KHIDMAH MELAKA


Alhamdulillah, di negeri Melaka sudah ada 4 tempat yang istiqomah melaksanakan iklilan, atas permintaan takmir masing-masing.  (Masjid Ar Rahman Kampung Pulai, Masjid  Assyakirin kg Sempan,  Surau Al Amin, Limbungan Permai dan Surau Annur Tanjung Minyak)

Nampaknya ini hal biasa, khususnya bagi orang Indonesia. Lebih khusus bagi orang Jawa Timur.

Tetapi di Malaysia, sangat luar biasa. Sepanjang sejarah Al Khidmah di luar negeri, setahu saya, baru di Melaka ini, telah di mulai babak baru.

Di Masjid  Assyakirin kg Sempang Jasin Melaka, misalnya, semua jamaah dijamu dan dilayani seperti tamu VIP Haul Mbah Sunan Giri Gresik.

Sementara dalam Majlis Maulid kemarin di Surau tempat Ustadz Husni, di kampung Pulai. Mulai persiapan tenda, menggelar tikar, memasang sound sistem dll, dikerjakan dengan persiapan sempurna.

Seluruh hidangan, mulai minuman sampai kambing guling, disiapkan oleh warga.

Seluruh warga, mulai anak-anak sampai ibu-ibu dan bapak-bapak bergandeng tangan, untuk mensukseskan Majlis Dzikir dan Maulid.

Di empat Majlis istiqomah tersebut, nuansa dan ghirohnya persis di  Jawa. Rasanya seperti di Majlis Pegiren Gresik.

Mengapa masyarakat Melaka berbeda dengan masyarakat Negeri Malaysia yang lain?

Tidak. Mereka sama saja dengan yang lain.

Lalu karena apa masyarakat Melaka tampak berbeda? Husnudzon kami... Karena, pertama, mulai zaman Yai Sepuh sampai Romo Yai Asrori Al Ishaqi, jika dalam perjalanan Malaysia-Singapore atau sebaliknya, selalu singgah di sekitar Serkam. Pasti itu bukan tanpa tujuan.

Yang kedua, karena doanya Habib Umar Al Jailani ra.

Waktu Beliau meresmikan dan memberi nama Pondok Pesantrennya Pak Hj Su’udi, Melaka, dengan  nama  Asy Syaikh Abdul Qodir Al Jailani Melaka, Beliau mendoakan, agar suatu saat perkembangan Islam, akan terulang. Kembali seperti jaman dahulu, dari Melaka menuju ke penjuru Nusantara.

Semoga kita dalam berkah doanya Habib Umar Al Jailani.

Semoga pengurus, penggerak, pendonor, penyemangat Al Khidmah Melaka, diberikan umur panjang, sehat wal afiat, mendapatkan rizki yg luas dan berkah.

Mereka diberi kekuatan, kesabaran dan tetap semangat. Karena sesungguhnya  jumlah Al Khidmah se Negara Bagian Melaka hanya 4 orang, yakni Pak Yanto, yang pernah melihat Romo Yai Asrori; dan Pak H. Su'udi, Kak Aisyah, dan Pak Iwan, yang baru bergabung Al Khidmah setelah Romo Yai wafat.

Has. Melaka

"Shalat berjamaah shubuh menyimpan rahasia yang tak terhingga"

Pesan ROMO KYAI HAMID PASURUAN :

" Suatu Ketika ada tamu mengeluhkan soal anak-anaknya yang sering sakit dan sulitnya mendapat pekerjaan dan rezeqi, beliau bilang:

" Sembahyango shubuh jamaah! Gak usah takon wis, Nak. Setengah tahun ae rasakno. Lek koen akehan melarate karo enake, Yai ilokno. Siap aku. Di ilokno koen siap Aku, sukur koen ngelaksanakno shalat shubuh jamaah. Wes gak usah takon maneh, Muleh!".
(shalat shubuh jamaah! Gak usah tanya lagi, Nak. Setengah tahun saja rasakan, kalau hidupmu banyakan melaratnya daripada enaknya, marahin Yai, siap aku, di maki kamu siap aku, tapi harus jamaah shubuh. Wes gak usah byk tanya lagi, sana pulang!")

Tamunya langsung mengkeret, tak berani bertanya lagi, lalu berpamitan.

" Setelah rajin berjamaah shubuh setengah bulan, anaknya yang selama ini sakit"an diberikan kesehatan. Dia mulai sangat bersyukur. Setelah 2 bulan, rumah tangganya dirasanya semakin harmonis dan tentram. Dan setelah 3 bulan, ekonominya mulai menemukan jalan. Dia terus rajin berjamaah shubuh, bahkan sebelum jam 3 sudah berangkat ke masjid. Belum genap 5 bulan, ekonominya betul" sukses, dan bahkan ia mampu mendaftarkan diri bersama istri untuk menunaikan ibadah haji setelah menyelesaikan pembangunan rumahnya.

Subhanalloh walhamdulillah Allohu Akbar...
Lahumul fatihah kagem beliau.. (kiriman seorang teman)

Kisah Wafatnya Seorang Aulia Dari Dua Cahaya


Dipagi hari sekira para santri santri usai melaksanakan shalat duha, tiba tiba guru kami Alhabib Almunsidulwaliyyid Assayidil Habib Umar Hafiz.. tiba tiba beliau berdiri seperti hendaknya orang menyambut tamunya, entah semua santri disini kebingungan ,bertanya tanya.. akankah beliau bertemu dengan datuknya, wallahualam..
Dan tiba tiba beliau menghadapkan badanya kearah kami, beliau menyampaikan sepatah dua patah seraya berkata" ingatkah aku berkata wahai anak anaku , aku adalah dua dari aulia terakhir, kini Rabbku merindukan dari salah satu keduanya,dan kini hanyalah aku yang paling terakhir, setelah aku tiada tak akan lagi kedamaian dimuka bumi ini, tak akan ada orang yang membimbing kejalan yang benar membimbing kalian sampai munculnya keluargaku Almahdi.. ikutlah kalian para lelaki berjihad bersamanya, ba'at lah dia meski es jalananya..
Hai anak anaku lihatlah matahari, bukankah ini tak seperti biasany? Mungkin kejadian Ummul Hazar terulang lagi dimuka bumi ini, ada jutaan ribu malaikat yang sedang berbahagia menyambut dua cahaya..siapa mereka? Adalah para kekasih Allah yang dimana Allah merindukan mereka..untuk itu, jika Allah memanggilku, jagalah iman kalian,jagalah iman kalian sekuat kuat kalian menjaga diri kalian, karena sebelum zaman khalifah muncul kalian akan menghadapi zaman kegelapan"

Tiba tiba dengan perkataan itu,semua santri yang mendengarkanya menangis, mengngingat hanya ada satu aulia terakhir..

Habib umar pernah berkata " kami adalah dua aulia terakhir, tak akan ada lagi yang menggantikan kami" 
Setelah wafatnya sayyidil Habib Salim, kami semakin percaya bahwa esok hari seluruh umat akan menjalankan hari hari yang sulit, kita sampai saat ini masih tenang karena masih adanya satu Aulia terakhir, Alhabib Umar, guru kami, untuk itu ikutilah beliau selagi ada
"

sumber: Syarifah Syahnan maryam AlHaddad"

Orang Orang Sholeh Ketika Hendak Makan

Al Habib Umar Bin Muhamd Bin Salim Al-Hafidz (tariim-hadromaut-yaman) pernah bercerita:

```Dahulu ada orang orang soleh. Ketika mereka hendak makan, masing masing diantara mereka mempunyai makanan yang banyak dan ada juga yang mempunyai makanan yang sedikit. Kemudian berkata salah seorang dari mereka, " kita kumpulkan saja makanan kita bersama, kita makan dalam keadaan lampu terpadam." (Dgn bermaksud supaya tidak ada yang rasa malu untuk makan)

Maka makanlah mereka dalam keadaan gelap. Dalam keadaan gelap, tanpa ada suara percakapan kecuali bunyi piring dan kunyahan makanan. Setelah beberapa lama, maka berkata salah satu, " sudah selesai?" Dengan serempak mereka menjawab, "Alhamdulillah sudah"

Kemudian dinyalakan lampu, dan ternyata makanan makanan tadi yg dikumpulkan tetap pada tempatnya. Tidak ada satu pun yang mengambil. Masing masing mengharap sahabat mereka yang makan sampai habis tetapi didapati tidak ada seorang pun daripada mereka yang makan.```

ROMANTISME ANTARA “ORANG TUA” DENGAN “ANAK”-NYA

1997  |  dr. H. Syamsul Huda (Alm.) tiba tiba diajak kompromi oleh salah seorang temannya  |  Pada garis besarnya, temannya memberitahu bahwa ada peluang emas  |  Yakni membeli sebidang tanah  |  yang mana posisinya dianggap strategis  |  dan oleh pemiliknya dijual dengan harga murah  ||  Setelah disurvey  |  Tanya sana Tanya sini  |  maka jadi dibelilah tanah tersebut  |  dengan modal uang dari dr. H. Syamsul Huda atas pinjaman dari orang tuanya  |  Sedangkan temannya tadi lebih sebagai sumber informasi dan penghubung semua urusan terkait jual-beli  ||

Syahdan  |  hanya berselang kurang dari satu minggu  |  tanah dimaksud ternyata terjual dengan keuntungan bersih lima puluh juta rupiah  |  Terhadap keuntungan itu  |  tanpa repot, dr. H. Syamsul Huda menyetujuii usulan temannya tadi  :  |  keuntungan dibagi dua  |  Masing masing memperoleh dua puluh lima juta rupiah  ||

Bisa kita bayangkan  |  seorang  Syamsul Huda - hanya seorang dokter umum biasa  |  yang belum pernah menjalankan bisnis tanah   |  tiba tiba menerima uang dua puluh lima juta tanpa jerih payah  |  dalam waktu kurang dari seminggu  ||  Sebesar apa nilai uang dua puluh lima juta – waktu itu - ukuran nilai rupiah sebelum krismon 1998 ?  |  Kita bisa hitung dan bandingkan sendiri  ||

Akan tetapi atas keadaan yang menimpanya itu  (dan ini yang mungkin tidak umum)  |  dia merasa  : Ini perolehan nikmat berupa keuntungan yang tidak wajar  |  Dua malam berturut turut dia tak bisa tidur karena dirundung gelisah  ||  Kemudian akhirnya, dia terinspirasi dan memutuskan untuk menghaturkan uang tersebut kepada Gurunya – Romo YAI RA  ||  Lantas pada pagi seusai sholat subuh  |  dengan mengajak Si Fulan  |  bergegaslah ia berangkat ke Kedinding Surabaya  ||

Saat di Hadapan Gurunya RA  |  dengan terbata bata  |  berceritalah dr. H. Syamsul Huda tentang apa yang dialaminya secara apa adanya  |  Dan di akhir ceritanya itu  |  dengan tangan gemetar karena takut keliru  |  ia menghaturkan segepok bungkusan kertas Koran  |  berisi uang tunai dua puluh lima juta rupiah  |  ke Hadapan Romo YAI RA  ||

Sambil tersenyum setengah agak tertawa - seakan menyiratkan maksud bahwa tidak ada sesuatu yang aneh dan berat  |  Romo YAI RA ternyata dengan “enteng saja” hanya merespon dengan Dawuh  :  | Oooohh …. Begitu ta?  |  Yaa sudah  |  Sekarang saya terima pemberianmu  |  Terimakasih lho yaa  |  Ini sekarang berarti sudah jadi uang saya lho  |  Sudah  ||  Sekarang, kamu sarapan  |  Setelah itu, nanti silakan istirahat di kamar atas  |  Nanti, kamu saya panggil  ||  Itu Dawuh Romo YAI RA  |  Dan, HANYA itu  ||

Pada sekitar jam 13.00 siang  |  seorang santri pondok masuk ke kamar  yang ditempati dr. H. Syamsul Huda sambil mengatakan :  Ditimbali YAI  |  Dengan bergegas dr. H. Syamsul Huda dan temannya, Fulan, turun tangga  |  Dan ternyata  |  Romo YAI RA sudah siap di dalam mobil  |  Kemudian Beliau RA Dawuh :  |  Ambil mobilmu  |  Ikuti saya yaa … !  ||  Mobil  Romo YAI RA yang melaju disetir oleh sopirnya meluncur menuju ke arah Jalan Raya Darmahusada -  Surabaya  |  Dan ternyata berhenti di depan sebuah toko arloji |  Di parkiran, Romo YAI RA turun mobil sembari Dawuh  :  |  Anu, Sul, saya pingin cari arloji  ||

Di dalam toko itu, Romo YAI RA tampak cukup bersemangat memilih milih  |  Bergerak dari almari disply yang satu ke yang lain  |  Hingga menjatuhkan pilihan ke salah satu item yang dianggap bagus  |  Beliau RA mencoba memasang ke tangannya  |  Lalu menyuruh ke dr. H. Syamsul Huda untuk mencoba di tangannya juga  |  Bagus, yaa?  |  Simpel tapi elegan, yaa?  |  Begitu seterusnya  |  Dan  dr. H. Syamsul Huda juga mengiyakan  ||

Setelah cukup lama proses memilih milih |  Romo YAI RA tiba tiba memberitahu ke dr. H. Syamsul Huda bahwa Beliau RA merasa agak pusing  |  Karenanya lalu meminta tolong agar dr. H. Syamsul Huda keluar sebentar  |  untuk mencari apotek di dekat dekat situ  |  guna membelikan obat untuk pusing  |  Maka segeralah dr. H. Syamsul Huda keluar dengan mengajak sopirnya Romo YAI RA  |  Di toko arloji itu, Romo YAI RA ditinggal sementara, hanya bersama Si Fulan  ||

Tapi lantas Romo YAI RA bicara ke pelayan di situ  |  bahwa Beliau RA jadi bermaksud membeli arloji yang ditunjuknya itu  |  Beliau RA lalu segera memberikan dompetnya ke Fulan  |  dan menyuruhnya langsung ke kasir untuk membayar  ||  Fulan sempat bicara dalam hati kecil  :  |  Waah …. Romo YAI RA sendiri yang bayar?  |  Nilainya – waktu itu - tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah  ||

Ketika dr. H. Syamsul Huda balik masuk membawa obat  |  arloji sudah terbayar dan terbungkus rapih dalam tas mungil  |  Dia setengah kaget, bertanya ke Fulan  :  |  Lho sudah dibayar? Siapa yang membayar tadi?  |  Fulan tak berani berucap  |  hanya memberi isyarat menunjuk ke Romo YAI RA  |  Dan sebelum  dr. H. Syamsul Huda berkata kata lagi  |  keburu sudah kedahuluan Romo YAI RA bergegas mengajak keluar toko  ||

Setelah berpindah pindah ke beberapa tempat tujuan lain di Surabaya  |  Akhirnya Romo YAI RA meyuruh dr. H. Syamsul Huda dan Fulan untuk langsung saja pulang ke Kepanjen Malang  || Dan, syahdan  |  ketika dr. H. Syamsul Huda salim untuk berpamitan  |  tas mungil berisi arloji yang dibeli tadi  |  oleh Romo YAI RA diberikan ke  dr. H. Syamsul Huda  |  Dan dengan “enteng saja” Beliau RA Dawuh :  |  Ini lho, Sul  |  Kamu saya kasi !  ||  Biyyaaaakk ….. dr. H. Syamsul Huda diam tercengang  ||  Tapi sambil tersenyum setengah agak tertawa - seakan menyiratkan maksud bahwa tidak ada sesuatu yang aneh  |  Romo YAI RA mengucapkan  :  Assalaamualaikum …. !  |  Dan mobil yang Beliau RA tumpangi berlalu begitu saja  ||

Hingga menjelang akhir hayatnya di tahun 2014  |  arloji dimaksud masih selalu dipakai oleh dr. H. Syamsul Huda  |  Bukan sekedar sebagai fungsi jam tangan  |  Bagi Almarhum, arloji tersebut lebih dimaknai sebagai kenang kenangan  |  Sebagai hadiah istimewa  |  Amat berharga bukan karena nilai harganya, melainkan nilai kemuliaan “azimat dari Guru”-nya  ||

AllaaHhummanfa’naa BiHhimaa
Wa Bi BarkatiHhimaa
Wa Bi ‘UluumiHhimaa
Fid-Daaroiin. Aamiiin. Al Faatihah … !!

#Repost Imam Subakti

DULU MEREKA TUKANG SAPU, SEKARANG KAMI YANG MEREKA SAPU

*KISAH NYATA ARTIS INDONESIA YG STUDI DI TURKI*

*By: _Neno Warisman_.*

Aku berdiri di depan asrama berharap ada yang berbaik hati memberikan tumpangan gratis ke kampus. Alhamdulillah Allah kabulkan. Sebuah mobil yang aku tak ingat apa mereknya, yang ku tahu mobil itu masih baru dan berbentuk mirip seperti Honda CRV, berhenti di hadapanku.
"Mau kemana? Ayo ikut." Ajaknya ramah, dengan Bahasa Arab.
"Mau ke Jamiah?." Tanya ku balik.
"Iya, ayo! Naik cepat."
Aku langsung naik. Aku duduk disisi kanannya. Dia mulai menginjak pedal, lalu mobil pun melaju.
"Apa kabar akhi? Sehat?" Tanya pria berwajah Turki itu.
"Alhamdulillah sehat. Anta apa kabar?"
"Sehat alhamdulillah, ohya dari Indonesia atau Malaysia?". Mobil mulai memasuki jalan raya. Kaca mobil sedikit terbuka. Angin musim dingin masuk menyentuh wajah. Hari ini tidak terlalu dingin, sekitar 20°C. Sepertinya musim dingin sudah hampir selesai.
"Dari Indonesia. Anta dari mana?"
"Ana dari Turkistan, tau Turkistan? Turkistan itu dibawah China." Jelasnya.
"Ooh iya. Masih Asia berarti ya. Gimana kehidupan di Turkistan?" Tanyaku.
"Akhi, kehidupan kami jadi begitu porak-poranda semenjak China masuk ke negara kami. Sekarang saja passport ana tertulis China."
"Apa?? Kok bisa? Bukannya Turkistan negara sendiri?? Kok
bisa pasportnya China?" Tanyaku heran. Dia menarik nafas panjang seakan ada beban berat yang dia pikul.
"Ana sudah 9 tahun tidak pulang ke Turkistan." Keluhnya.
"Loh?? Kok bisa??"
"Begini akhi, sekitar 60 tahun yang lalu, mereka orang-orang China datang baik-baik ke negara kami, bekerja, melancong, dll. Dengan berjalannya waktu, pemerintahan kami lalai dan menganggap keberadaan mereka biasa saja. Padahal pergerakan mereka massif, diam tapi pasti, targetnya panjang. Lalu jumlah mereka semakin banyak, banyak yang sudah mengambil warga negara Turkistan. Pemerintahan kami tetap tidak sadar. Dan akhirnya mereka (China) melakukan kudeta. Presiden kami mereka bunuh. Pemerintahan jatuh ke tangan mereka. Pada saat kudeta itu, ratusan ribu pribumi pindah ke bermacam negara lain. Karena kekejaman kekuasaan China. *Dulu MEREKA HANYALAH TUKANG SAPU, SEKARANG KAMI YANG MEREKA SAPU*." Jelasnya panjang.
"Lalu bagaimana kehidupan disana?" Tanyaku balik.
"Disana semuanya serba ketat akhi. Kenapa ana sudah 9 tahun tidak balik ke Turkistan?! Karena mereka melarang siapapun pergi belajar ke negara Islam. Ketika pembuatan pasport mereka mensyaratkan tidak boleh pergi ke Negara Islam, seperti Saudi dan Turki. Akhirnya ana bilang bahwa ana mau kuliah ke Jepang, dari Jepang ana ke Saudi. Mereka berikan izin. Nah, jika kembali ke Turkistan, lalu mereka lihat di passport tertulis negara Islam. Ana akan dipenjara kurang lebih 10 tahun. Dan di Turkistan sekarang ini, setiap hari orang-orang China berdatangan ke Turkistan, ribuan orang. Mereka diberikan tempat tinggal, diberi pekerjaan dan fasilitas. Sedangkan orang orang pribumi, dikekang bahkan diusir." Terangnya dengan raut muka yang begitu sedih.
Mobil kami masih melaju di jalan raya, dengan kecepatan 90-100 km/jam. Sudah setengah jarak yang kami lewati untuk sampai ke kampus.
"Jadi gimana kehidupan muslim disana?" Tanyaku penasaran.
*"Sholat dilarang, adzan dilarang. Jilbab kalau warna hitam akan dirobek ditempat. Jenggot dilarang. Setiap beberapa meter ada pemeriksaan. Handphone diperiksa, jika ada tulisan Allah atau ayat Quran maka bisa ditangkap dan dipenjara. Tidak boleh mengucapkan kata jihad. Kalau bertamu harus melapor dulu. Kalau tidak melapor tuan rumah bisa dipenjara 10 tahun. Beli pisau agak besar dilarang."* Sesalnya. Sepertinya banyak hal yang susah dia ungkapkan. "Selama 9 tahun kalau liburan ana pergi ke Turki, istri orang Turki." Lanjutnya.
Aku bisa bayangkan bagaiman kehidupan mereka. Berat, terkekang, terjajah. "Yaa Allah! Jaga negaraku tercinta. Jaga Indonesia. Dan biladal muslimin." Doaku dalam hati.
"Sekarang di Indonesia, mereka (China), semakin banyak saat ini. Masuk di perekonomian. Bahkan sudah masuk pemerintahan." Curhatku, aku mulai khawatir dengan keadaan negaraku saat ini. Mobil kami sudah hampir tiba di kampus.
*"Wah.. akhi! Jangan sampai kalian tertidur atau lalai sedikitpun. Jangan sampai pemerintah kalian menganggap enteng hal ini. Keberadaan mereka merusak sekali. Mereka seperti tak punya perikemanusiaan. Egois..!!!"* Tegasnya. Mobil kami tiba di kampus. Dan akhirnya aku mengucapkan terima kasih atas tumpangannya. Sebelum turun dia bertanya.
"Akhi! Mau jadi orang kaya?" Senyum merekah di wajahnya.
"Semua kita mau kaya." Jawabku.
"Kalau begitu, jual kucing-kucing yang ada di negaramu ke Turkistan. Sebab kucing kucing di sana harganya sangat mahal. Karena jumlahnya sudah sangat sangat sedikit. Sudah habis dimakan orang China kafir."

*Na'udzubillah....*
*tsumma* *na'udzubillah...*

*SEBARKAN*....!!!.

Semoga bermanfaat.

HABIB ABDUL QADIR ASSEGAF

_*""*_

Kewafatan al Habib 'Abdul Qodir bin 'Abdurrahman Assegaf
(Ayahanda al Habib Syech bin 'Abdul Qadir Assegaf, Solo)

Shaf pertama penuh berdesak-desakan.
Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf mengisyaratkan kepada Habib Najib bin Thoha Assegaf agar maju ke shaf pertama di belakang beliau.
Melihat shaf pertama yang telah penuh berdesak-desakkan itu Habib Najib bin Thoha berkata, "Shaf pertama telah penuh, wahai Habib."

Mendengar jawaban itu Habib Abdul Qadir menjawab dengan penuh kewibawaan, "Wahai anakku, majulah, kau tak mengetahui maksudku!"
Jawaban itu menjadikan Habib Najib bin Thoha spontan maju ke shaf pertama, walaupun harus memaksakan diri mendesak shaf yang telah penuh itu. "Allaahu akbar".

Shalat jumat mulai didirikan. Habib Abdul Qadir membaca surat al-Fatihah, lalu membaca surat setelahnya dalam keadaan menangis.Di rakaat kedua pada sujud terakhir, beliau tak kunjung bangkit dari sujudnya. Suara nafasnya terdengar dari speaker masjid.

Karena sujud itu sudah sangat lama, maka Habib Najib bin Thoha memberanikan diri untuk menggantikan beliau. "Allaahu akbar", Ucapan salam untuk mengakhiri shalat diucapkan. Para jamaah berhamburan lari ke depan ingin mengetahui apa yang terjadi pada habib Abdul Qadir.

Saat itu mereka mendapati Habib Abdul Qadir tetap dalam keadaan sujud tak bergerak. Lalu tubuh yang bersujud itu dibalik oleh para jamaah, dan terlihatlah wajah Habib Abdul Qadir.

Maasya-Allaah, setiap orang yang melihat wajah beliau, menitikkan air mata. Bagaimana tidak menitikkan air mata? Mereka melihat wajah Habib Abdul Qadir tersenyum dengan jelas sekali. Tersenyum bahagia. Habib Abdul Qadir wafat dalam keadaan menikmati amal yang terindah.

Di saat melakukan ibadah yang teragung yaitu shalat. Mendirikan shalat itu dalam kondisi yang terutama, yaitu shalat berjamaah. Melakukan shalat yang bermuatan besar, yaitu shalat jumat. Pada saat melaksanakan rukun shalat yang terutama, yaitu sujud. Dalam posisi yang terpenting, yaitu sebagai imam shalat jumat. Di tempat yang paling utama, yaitu masjid. Di hari yang paling utama, yaitu hari Jum'at.
dari Sayyidil Habib Husin Nabil.

"SHOLLU 'ALAN NABI MUHAMMAD"

TENTANG FOTO YAI RA DAN SIKAP VISIONER BELIAU

-=[]=-

Sebagai cover untuk edisi khusus menyambut haul ke-9 dari KH. Achmad Asrori Alishaqy RA kali ini, dimana semua tulisan dan artikel yang dimuat berkenaan dan ada hubungannya dengan sosok Yai Rori RA, sebenarnya pada awalnya kami berencana ingin menggunakan foto Beliau yang terlihat sendirian sedang duduk jongkok menatap (ke arah) sungai. Foto Beliau yang nampak dari arah samping ini kemudian dibikin hitam-putih oleh cover designer kami. Hasilnya terlihat bagus layaknya buku-buku biografi bonafide.

Namun ketika kami mematurkannya kepada Ustaz Musyafa’ dan Ustaz Rosyid apakah foto sampul Yai RA seperti itu tak mengapa bila digunakan?, jawaban dari beliau berdua identik dan relatif sama. Bahwa Yai RA tidak berkenan berpose sendirian. Atau minimal, karena foto-foto Beliau yang terlihat berpose sendirian pada faktanya juga banyak, Beliau RA tak berkenan bila itu semua sampai diekspose atau ditunjukkan di ranah publik. Foto-foto Beliau yang sendirian tersebut cukup disimpan, “dinikmati”, dan dijadikan sebagai koleksi pribadi di ranah privat saja. Sebab spirit ataupun narasi yang ingin Beliau RA contohkan dan teladankan –tentu saja kepada kita, para jamaahnya-- adalah semangat kebersamaan, bukan semangat ketergantungan terhadap salah satu figur tertentu saja.

Meskipun pada fakta dan realitanya, Yai RA memang akan terus menjadi figur sentral dan utama dalam perkumpulan Al Khidmah ini sampai kapan pun, namun demi kepentingan jangka panjang yang lebih bersifat visioner, sekali lagi, Beliau RA tak menghendaki bila foto-fotonya yang terlihat berpose sendirian kalau sampai dipublikasikan, apalagi sampai dikomersilkan atau diniatkan demi meraup keuntungan (apa pun) yang bersifat pribadi. Dan berpijak pada nilai filosofis ini pulalah, maka sampul wajah kitab-kitab karya Beliau RA, cover DVD pengajian Beliau, foto-foto kalender, bahkan sampai pamflet pengumuman majlis haul di mana pun serta sampai kapan pun, tidak ada yang diperkenankan memasang foto Beliau RA (ataupun sosok/figur lain). Dan kita tentu juga telah familiar, bahwa di grup FB AL KHIDMAH yang membernya 30 ribuan juga ada larangan untuk mengupload foto Yai RA (dan bahkan keluarga ndalem), bukan?.

Sampai di situ, setelah menerima penjelasan yang membuat kami sedikit termenung tersebut, kami semakin yakin bahwa Beliau memang sosok yang visioner dan melihat jauh ke depan. Mari kita lihat data-data yang bisa dijadikan sebagai variabel sekaligus menunjukkan akan hal tersebut. Dalam “perkembangan selanjutnya”, sebagaimana kita ketahui, beberapa poster foto Yai RA yang diedarkan secara resmi oleh pondok Alfithrah tidak ada yang berpose sendirian. Namun kesemuanya bersama para habaib, seperti Sayyid Maliki dan Habib Umar bin Hafidh. Bahkan foto-foto yang dicetak dalam bentuk poster dan diedarkan secara luas tersebut, Yai RA sendirilah yang memilih dan mengasese.

Selain itu, di masa akhir-akhir menjelang Beliau kapundut, Beliau sering pulang duluan ketika menghadiri suatu majlis bahkan sampai sengaja untuk tak menghadirinya. Itu semua Beliau lakukan hanya karena ingin melihat dan melakukan tes atau lebih tepatnya tarbiah/tuntunan: apakah secara sistem dan tata kelola kelembagaan/organisasi, majlis dzikir yang diadakan oleh Al Khidmah bisa tetap berjalan lancar sesuai standar yang telah ditetapkan, dari mulai awal sampai akhir --dimana para jamaah diharapkan dapat tetap thuma’ninah mengikuti seluruh rangkaian acara majlis haul--, meskipun tidak ditunggok.i bahkan meskipun tanpa kehadiran Beliau. Dengan kata lain, secara pelan namun pasti, terutama menjelang akhir-akhir masa Beliau sugeng, Beliau (seperti) berupaya untuk ‘menyapih’ kita semua, para jamaahnya, agar tidak terlalu bergantung kepada sosok Beliau RA dalam menghadiri majlis-majlis dzikir Al Khidmah.

Dan pada akhirnya, setalah Beliau kapundut, kita juga sama-sama tahu bahwa ternyata Beliau sudah menyiapkan dan mengonsep suatu sistem kepemimpinan bersifat kolektif –bukan sentralistik individualistis pada satu sosok/tokoh tertentu-- yang kemudian dikenal dengan istilah Lima Pilar. Majlis Lima Pilar ini adalah Pilar Thariqah, Pilar Jamaah Al Khidmah, Pilar Pondok Pesantren Al Fithrah, Pilar Yayasan Al Khidmah, dan Pilar Pemangku Keluarga Ndalem/keluarga pendiri pondok pesantren Al Fithrah. Kelima komponen itulah yang akan mengontrol serta menjaga eksistensi nilai-nilai dari seluruh perjuangan dan peninggalan Yai Rori RA.

Itulah yang sedari awal dari tulisan ini kami sebut sebagai sikap visioner Yai Rori RA. Karena Beliau (seolah) telah mengetahui bahwa sosok pengganti sepeninggal Beliau dalam konteks/ranah kemursyidan belumlah ada, maka sejak dini Beliau mulai menanamkan spirit kebersamaan ke dalam alam bawah sadar para jamaahnya dengan hanya mengekspose foto-foto Beliau yang tidak berpose sendirian, namun bersama para habaib. Kemudian hal itu diperkokoh lagi dengan upaya Beliau untuk “menyapih” para jamaahnya agar tak terlalu bergantung dengan sosok Beliau dalam penyelenggaraan dan kelancaran majlis dzikir dan haul. Hal ini tercermin dari sikap Beliau RA yang dengan sengaja tak menghadiri suatu majlis di daerah tertentu. Itu Beliau lakukan selain karena ingin mengetahui kesigapan panitia setempat dalam penyelenggraan majlis sesuai standar yang telah ditetapkan, juga karena ingin melatih kedewasaan para jamaah agar tetap thuma’ninah dalam mengikuti majlis mulai awal sampai akhir meskipun tanpa kehadiran Beliau. Lalu pada puncaknya, Beliau juga telah mengonsep sebuah sistem kepemimpinan kolektif melalui majlis Lima Pilar sebagai penjaga dan pengontrol semua nilai-nilai perjuangan, bimbingan, dan peninggalan Beliau agar tetap lestari hattaa ilaa yawmil qiyaamah. Amiin.. Allah Knows best!.