Kamis, 03 Mei 2018

YANG ISTIMEWA DARI AL KHIDMAH MELAKA


Alhamdulillah, di negeri Melaka sudah ada 4 tempat yang istiqomah melaksanakan iklilan, atas permintaan takmir masing-masing.  (Masjid Ar Rahman Kampung Pulai, Masjid  Assyakirin kg Sempan,  Surau Al Amin, Limbungan Permai dan Surau Annur Tanjung Minyak)

Nampaknya ini hal biasa, khususnya bagi orang Indonesia. Lebih khusus bagi orang Jawa Timur.

Tetapi di Malaysia, sangat luar biasa. Sepanjang sejarah Al Khidmah di luar negeri, setahu saya, baru di Melaka ini, telah di mulai babak baru.

Di Masjid  Assyakirin kg Sempang Jasin Melaka, misalnya, semua jamaah dijamu dan dilayani seperti tamu VIP Haul Mbah Sunan Giri Gresik.

Sementara dalam Majlis Maulid kemarin di Surau tempat Ustadz Husni, di kampung Pulai. Mulai persiapan tenda, menggelar tikar, memasang sound sistem dll, dikerjakan dengan persiapan sempurna.

Seluruh hidangan, mulai minuman sampai kambing guling, disiapkan oleh warga.

Seluruh warga, mulai anak-anak sampai ibu-ibu dan bapak-bapak bergandeng tangan, untuk mensukseskan Majlis Dzikir dan Maulid.

Di empat Majlis istiqomah tersebut, nuansa dan ghirohnya persis di  Jawa. Rasanya seperti di Majlis Pegiren Gresik.

Mengapa masyarakat Melaka berbeda dengan masyarakat Negeri Malaysia yang lain?

Tidak. Mereka sama saja dengan yang lain.

Lalu karena apa masyarakat Melaka tampak berbeda? Husnudzon kami... Karena, pertama, mulai zaman Yai Sepuh sampai Romo Yai Asrori Al Ishaqi, jika dalam perjalanan Malaysia-Singapore atau sebaliknya, selalu singgah di sekitar Serkam. Pasti itu bukan tanpa tujuan.

Yang kedua, karena doanya Habib Umar Al Jailani ra.

Waktu Beliau meresmikan dan memberi nama Pondok Pesantrennya Pak Hj Su’udi, Melaka, dengan  nama  Asy Syaikh Abdul Qodir Al Jailani Melaka, Beliau mendoakan, agar suatu saat perkembangan Islam, akan terulang. Kembali seperti jaman dahulu, dari Melaka menuju ke penjuru Nusantara.

Semoga kita dalam berkah doanya Habib Umar Al Jailani.

Semoga pengurus, penggerak, pendonor, penyemangat Al Khidmah Melaka, diberikan umur panjang, sehat wal afiat, mendapatkan rizki yg luas dan berkah.

Mereka diberi kekuatan, kesabaran dan tetap semangat. Karena sesungguhnya  jumlah Al Khidmah se Negara Bagian Melaka hanya 4 orang, yakni Pak Yanto, yang pernah melihat Romo Yai Asrori; dan Pak H. Su'udi, Kak Aisyah, dan Pak Iwan, yang baru bergabung Al Khidmah setelah Romo Yai wafat.

Has. Melaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar