نعم، من اشتدّ حرصُه على الجاه وأحب الصيت في جميع أطراف العالَم بما هو فيه، فإنه يحسد كلّ مَن هو في العالَم، وإن بعد ممن يساهمه في الخصلة التي يتفاخر بها. و مَنْشَأ جميع ذلك حُبُّ الدنيا.
فإن الدنيا هي التي تضيق على المُتزاحِمَيْن. أما الآخرة فلا ضيق فيها
Al Imam Hujjatul Islam al Ghozaliy menerangkan :
"Benar sekali. Orang yang sangat berambisi terhadap kedudukan duniawi dan supaya terkenal ke seantero alam dengan kelebihan yang dia miliki, maka dia akan hasud dan dengki terhadap siapapun yang dianggap menjadi pesaingnya, walaupun jauh tempatnya."
"Penyebab utama dari sifat dengki ini adalah CINTA DUNIA".
"Sesungguhnya dunia ini adalah sempit bagi orang-orang yang saling bersaing urusan duniawi. Sedangkan akhirat itu tidak ada kesempitan bagi orang-orang yang mencarinya".
________
Dalam *tujuan hanya urusan duniawi* :
•Seorang pedagang akan hasud atau dengki terhadap sesama pejabat.
•orang alim akan hasud kepada sesama orang alim.
•pejabat akan dengki terhadap pejabat lainnya.
•seorang caleg akan hasud dengan caleg lainnya.
•pendukung suatu golongan akan hasud terhadap pendukung golongan lainnya.
Adapun contoh keluasan urusan akhirat :
•kenikmatan ilmu, terutama jika sudah memahami sifat-sifat Allah. Memiliki ilmu keimanan terhadap para malaikat, para Nabi, serta mengetahui terhadap kebesaran langit dan bumi serta alam-alam setelah kehidupan dunia.
Maka kita tidak akan hasud terhadap orang yang memiliki ilmu hikmah semacam ini.
فلذلك لا يكون بين علماء الدين محاسدة. لأن مقصدهم معرفةُ الله تعالى، وهو بحر واسع لا ضيق فيه
"Oleh karena itu *tidak pernah ada sifat hasud atau dengki antara para ulama akhirat*. Karena tujuan mereka adalah memahami hakikat sifat Allah. Dan hal ini adalah lautan yang sangat luas , yang tidak ada kesempitan di dalamnya".
*Tujuan ulama akhirat adalah mendapatkan kedudukan tersendiri di sisi Allah, bukan kedudukan atau jabatan dihadapan manusia*
Maka untuk tujuan apa mereka memiliki sifat hasud ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar