JAMAAH
MANAQIBAN KAUM IBU
DI DESA DESA DI DAERAH
Salah Satu Cita Cita Romo YAI RA
■
Pada tahun tahun di sekitar 2003 - 2005 | Romo YAI RA pernah sempat menyebutkan satu ANGAN-ANGAN atau HARAPAN Beliau RA ||
Hanya, barangkali saja | pada masa itu tidak banyak "orang di sekitar Romo YAI RA" yang di-Dawuhi perihal ini | Juga, Beliau RA tidak sempat Dawuh yang terkait soal ini secara berulang-ulang | Sehingga, dalam pandangan kita - di AL KHIDMAH secara kebanyakan | angan angan atau harapan Beliau RA ini bukanlah prioritas | Atau bahkan tidak menjadi tugas pekerjaan dalam program kerja Jamaah AL KHIDMAH hingga kini ||
Apa angan angan atau harapan Romo YAI RA itu ? | Ialah : TERBENTUKNYA JAMAAH MANAQIBAN KAUM IBU | yang mana kegiatannya bisa terselenggara secara rutin | di kampung kampung di daerah daerah ||
Bisa dimengerti | waktu itu kebetulan adalah masa masa awal dimulainya penerimaan dan kegiatan mengaji bagi Santri Puteri di Ponpes As Salafi AL FITHRAH Kedinding Surabaya | Sehingga AL FITHRAH Puteri, mungkin, suatu saat bisa menjadi "Pusat Belajar" untuk kemampuan membaca manaqib | bagi siapapun Al Khidmah Puteri atau santri puteri dari Pondok Pesantren dari daerah manapun ||
Bisa kita bayangkan | Seandainya di desa atau di kelurahan di mana kita tinggal - yang di situ terdiri dari sejumlah RW dan sekian banyak RT | telah memiliki Jamaah Manaqiban Kaum Ibu | Sehingga istri kita bisa terikut bergabung bersama | Atau ketika kita punya hajat tertentu | istri kita bisa mengundang mereka untuk manaqiban di rumah ||
Berapa banyak anak anak generasi penerus kita | yang sedari masih dalam kandungan | masih berada di dalam perut ibunya | mereka sudah diajari dan dikenalkan kepada nama Kanjeng Syeikh Abdul Qodir Al Jiilani RA ? | Berapa jumlah anak anak generasi penerus kita | yang sejak masa masih menyusu ke ibunya | ia sudah disuguhi minuman oleh ibunya, yang mana telah sekian kali "kecipratan" berokahnya manaqiban ? | Demikian seterusnya ||
Setiap Ibu - hakikatnya - adalah "pelaku utama" dalam setiap jengkal upaya pembentukan karakter bangsa ||
Namun demikian | hingga saat ini | Jamaah Al Khidmah Kaum Ibu di daerah daerah | dalam kegiatannya kebanyakan masih sebatas "mengikuti" akan Majlis yang "dipimpin" oleh Kaum Bapak | Dalam kepanityaan | peran Kaum Ibu juga masih hanya bersifat "mensupport" Panitya yang kebanyakan diisi oleh Kaum Bapak ||
■
Tidak ada komentar:
Posting Komentar