5 tahun lalu.
Saya satu peswat dengan Alm Dr Rafiuddin (Dosen UTHM, alumni DU Jombang).
Di pintu exit SENAI INTERNASIONAL AIRPORT, saya titip salam untuk Pak Rektor UTHM.
Pagi berikutnya, dia call saya,
"Pak Has, hari ini ditunggu Pak Rektor, di rektorat".
Kurang lebih jam 12.00 saya disambut hangat oleh Prof Dato Doktor Hj Moch Nuh Dalimin, bersama para Wakil Rektor UTHM.
Apa agendanya ? Hanya dua. Mendengarkan cerita Beliau tentang KEMULIAAN AKHLAQ ROMO KH ACHMAD ASRORI AL ISHAQI R.A.
Dan Beliau pingin tahu, dan mendoakan, perkembangan Al Khidmah.
Beliau beberapa kali ke Kedinding bahkan pernah Umroh bersama Yai.
Waktu towaf, Pak Rektor terlihat kerepotan baca doa.
Ditanya oleh Yai, "Baca apa Pak Doktor ? Tau artinya ? Tidak kan !"
Kata Yai, "Allah tahu kalau Pak Doktor tidak hafal doanya tawaf. Sudahlah. Sebut saja kalimat-kalimat thoyibah yang Pak Doktor bisa".
Itu sedikit cerita beliau saat tawaf bersama Yai.
Waktu perjalanan dari Makkah ke Madinah, berhenti makan di Restoran Turki. Sudah siap makan, tiba-tiba Yai panggil 2 orang badui kumuh, di seberang jalan yang cukup jauh, diajaknya makan bersama.
Banyak sekali cerita bermakna dari Pak Rektor tentang Guru kita.
Suatu saat kita tulis berseri cerita tersebut. Pasti itu semua bukan kebetulan.
Yang ingin saya ceritakan kepada kawan-kawan, "MENGAPA TADI MALAM ADA MAJlS ZIKIR, MAULID DAN DOA BERSAMA" di rumah Pak Mantan Rektor, yang jaraknya 150 km dari Johor.
Itu semata-mata berkah cintanya Prof Dato Salimin kepada Yai.
Sebab dalam pertemuan singkat 2 hari sebelumnya, beliau menceritakan baru pulang dari Rumah Sakit mengantar istrinya yang sakit.
Spontan saya berunding dengan Pak H Joko, Pengetua Al Khidmah Johor, untuk sowan kerumahnya.
Rencana hanya berdua. Tapi setelah pamitan kawan-kawan, ternyata malah banyak yang mau ikut.
Akhirnya lebih dari 30 orang yang ikut. Bahkan majlisnya meriah, karena juga diikuti orang kampung.
Siapa yang menggerakkan kawan-kawan?
Siapa yang membuat mereka bersemangat menempuh 150 km untuk majlis dadakan?
Padahal, biasanya di undang majlis yg hanya berjarak 2 km. Alasannya bisa sepanjang 5 km
Jawabnya hanya satu: KECINTAAN PAK REKTOR KEPADA YAI.
Semoga ada hikmahnya. Semoga kita ketularan. Alfatehah
Has. Johor, 22 Desember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar